All Killer No Filler

allkillernofiller

from prompt #7: Night Out


Dude, there’s something in our camp site

Dulu, saat umurnya tidak memperbolehkan lelaki itu untuk menikmati wahana berbahaya di setiap taman rekreasi di kotanya tinggal, Kris selalu bercita-cita untuk mendaftarkan diri ke dalam anggota pramuka―dia mendengarnya dari saudara-saudara sepupunya yang lebih tua tentang keasyikan mencari jejak, menangkap ikan di sungai, dan berkemah di sebuah pelataran luas dengan langit bertabur bintang.

Ia selalu ingat akan keinginan itu, namun memang kepalang lahir di suatu keluarga yang mengedepankan pendidikan, maka cita-citanya ini hanya dipandang sebelah mata oleh ayahnya. Alih-alih mendapatkan posisi sebagai anggota pramuka, ia justru masuk ke dalam sebuah kelompok ilmiah di sekolahnya. Dan hal itu terus berlanjut hingga kini umurnya sudah terlalu cukup untuk menikmati seluruh wahana berbahaya di tiap taman rekreasi.

Kris Wu hanya tidak habis pikir ia akan berhasil menggapai dua cita-cita terbesarnya ketika masih kecil dulu―menikmati wahana berbahaya dan menjadi anggota pramuka―well, untuk permintaannya yang pertama ia memang sudah mendapatkannya sejak kemarin siang. Untuk yang kedua, ia hanya mendapatkan bagian bermalam di bawah bintang saja, dengan bayangan lidah api unggun yang menari-nari di wajahnya, dan kelima orang lain yang dua di antaranya baru ia kenal selama beberapa jam.

Bunyi keretak halus dari kayu yang terbakar menarik kesadaran Kris ke permukaan. Ia mengangkat wajahnya dan disambut dengan sebotol besar air yang disodorkan tepat di depan hidungnya.

“Haus?” Itu Luhan. Temannya saat di bangku kuliah dan menjadi sahabatnya hingga saat ini.

Kris mengangguk, menyuarakan kata ‘terima kasih’ pendek, dan menerima sodoran botol air mineral itu. Ia mengamati punggung sahabatnya yang berjalan beberapa langkah, menjatuhkan bokongnya di samping dua teman baiknya yang lain―Zhang Yixing dan Kim Jongdae―yang kala itu terlihat sibuk membicarakan sesuatu.

Manik almondnya bergulir lagi, kini jatuh pada dua orang remaja lelaki yang baru dikenalnya. Ia mendapati dua remaja itu―yang mengenalkan nama mereka sebagai Kim Jongin dan Oh Sehun―tengah bertarung untuk hidup mereka ketika ratusan kawanan burung purba dengan moncong tajam melayang-layang di udara. Suasana terlalu kacau saat itu―tadi siang lebih tepatnya―dan hal pertama yang terpikir di kepalanya adalah mencari perlindungan, suatu tempat yang memiliki atap dan berpintu kuat.

Keenamnya keluar ketika huru-hara yang semula memenuhi telinga mereka berangsur mereda. Tidak ada lagi kepakan sayap mengerikan dan pekik ketakutan orang-orang sesaat sebelum cakar-cakar tajam itu membuat luka merah yang dalam di setiap target yang terlihat. Jongdae bahkan mengundurkan dirinya sejenak untuk mengeluarkan isi perutnya yang seolah melakukan senam aerobik saat keadaan di luar menyambut mereka.

Malam turun lumayan cepat, dan agaknya Kris sangat menyayangkan hal itu. Tujuan utamanya datang ke pembukaan utama taman spektakuler ini bukan karena ingin menikmati seluruh atraksi semata, namun ada alasan khusus yang menurutnya sangat penting dan mungkin dapat menyelamatkan manusia dari tindakan mereka sendiri yang cenderung bodoh dan gegabah.

Well, mungkin kata-kata pembuka dalam kartun Avatar ada benarnya juga. Semuanya berubah ketika negara api menyerang. Bedanya di sini, yang menyerang bukanlah sekumpulan pasukan yang bisa mengeluarkan api dari telapak tangan dan mulut mereka―lebih seram malah. Binatang purba yang kembali dihidupkan―dengan bantuan sains yang agung, katanya―dan mereka terlihat tidak senang karena dibangunkan dari tidur panjang mereka. Dan salahkan juga kecelakaan kecil yang membuat binatang-binatang ini keluar dari kurungannya. Kurang lebih begitulah.

Sekali lagi, Kris tenggelam dalam pikirannya sendiri. Jika Jongdae tidak menjatuhkan dirinya di samping lelaki itu, bukan tidak mungkin Kris akan tertidur dengan matanya yang terbuka.

“Kita harus cepat bertolak. Bunyi keretakan kayu dan asap dari api unggun ini akan menggiring mereka kemari.” Jongdae berkata sembari membereskan tasnya yang semula teronggok begitu saja saat isinya telah berpindah tempat ke perut masing-masing―ia adalah mesin makanan berjalan, itu julukan Kris padanya.

Kris berpaling ke arah yang berlawanan. “Kau masih menyimpan peta taman ini?” tanyanya pada Jongin.

Yang ditanya menganggukkan kepala. “Mereka membagikannya secara cuma-cuma saat di kapal menuju ke taman,” tuturnya sembari mengeluarkan lembaran kertas tebal berisi nama-nama tempat dan simbol-simbol umum. Ia menunjukkan ujung jari telunjuknya di suatu titik. “Kita hanya perlu berjalan menuju jalan utama, terus hingga sampai di Innovation Center, lalu ke ruang kendali. Aku yakin kita bisa menemukan telepon di sana dan meminta bantuan.”

“Pada InGen?” Yixing bertanya.

Di sebelahnya, Luhan mendengus. “Kau berharap meminta tolong pada dekan kita di kampus? Yang benar saja.”

Kris menghela napas―oke, dua sahabatnya yang ini seolah tidak pernah bisa berhenti melempar ejekan satu sama lain, jika ditambah Jongdae di dalamnya maka acara-saling-lempar-ucapan-tidak-senonoh lainnya tidak akan berakhir. Ia pernah terlibat satu kali, dan lebih baik disuruh bekerja sebagai juru bersih-bersih di panti jompo dibandingkan harus masuk ke dalam lubang yang sama. Terima kasih banyak.

Enam buah cangkir kopi yang mengepul hasil kreasi Sehun yang telah dibagi-bagikan ke semua orang teronggok di dekat api unggun, di samping karena mereka tengah bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan, hitung-hitung untuk menjaga kopinya tetap hangat, tentu saja. Kris tengah memasukkan selimut gulung dan membetulkan letak jaket penghangatnya ketika tangan Sehun terulur untuk menghentikan gerak-gerik lelaki itu.

Sepasang alisnya bertaut sempurna, dan begitu ia mengangkat wajah, lima kepala lain yang saling berpandangan seolah memaksanya untuk mengalihkan perhatiannya menuju satu titik.

Cangkir kopinya.

You heard that?” Jongdae bertanya pelan―sekeras suara bisikan ketika kau bermain petak umpet.

Luhan buka suara. Air liurnya terasa getir ketika ia menelannya bulat-bulat. “Have you guys done packing?

Yeah.” Jongin menjawab, mewakili semua orang.

Should we chance moving now?

Seolah menjawab pertanyaan Yixing, raungan keras menjawab dari balik dedaunan pohon yang tumbuh terlalu rimbun dan saling menempel satu sama lain. Lidah api yang menari-nari membentuk bayangan di sana, menambah kesan horor yang mampu membuat bulu kuduk keenam lelaki itu melakukan gerakan freestyle dance.

Please, chance it.” Sehun adalah orang pertama yang tersadar kalau mereka harus segera meninggalkan tempat ini, dan bukannya saling berpandangan sembari melempar pertanyaan. Ia membantu―tidak, memasukkan―barang-barang Luhan yang masih tersisa, sementara si empunya masih membeku di tempatnya. Suara tarikan ritsleting ransel, dan ia menepuk bahu semua orang.

That’s what we get when we camp in the middle of a jungle full of extinct animals.”

Sedetik setelah Kris menyelesaikan kalimatnya dan orang-orang telah bangkit lalu berlari tunggang langgang, cangkir kopi yang semula isinya hanya menimbulkan riak-riak halus akibat sesuatu yang berat telah menapak tanah kini benar-benar terhambur berantakan. Tarian api oranye yang beberapa menit lalu menyajikan siluet mengerikan di dedaunan pohon kala itu menyorot sumber ketakutan mereka, yang menatap lapar lengkap dengan jalinan gigi-gigi tajamnya.

What was that thing?!” Sehun bertanya sembari terengah.

That small-clawed dude we saw in the attraction earlier.

Jongdae baru saja menerobos rimbunan semak setinggi tubuh orang dewasa ketika suara aum di belakang mereka terasa mendekat. “That dude isn’t the type of veggie-saurus?

Oh, come on. If he’s the kind of veggie-saurus he won’t show up like a hungry hobo like that!

Yeah, maybe he’s like: ‘Hey there, gonna eat this whole tree in a flash. I’m fine, I’m fine. Just sit there, it won’t be long.’” Luhan menimpali jawaban asal Yixing.

Latar tempat yang semula dijadikan kemah hancur dalam sekali tebasan ekor, dan hal pertama yang muncul di kepala adalah lari, lari, dan lari. Entah kala itu celanamu sedikit merosot, atau luka lecet di kakimu belum sembuh betul, hingga Yixing yang merasakan bahwa mungkin ia baru saja mengeluarkan gas alam yang aromanya semerbak, persetan dengan semuanya. Kau hanya hidup satu kali, dan bukan keputusan yang bijak membiarkan hidupmu berakhir di mulut kadal raksasa ini.

Melompati akar pohon yang malang melintang, Kris angkat suara di tengah-tengah deru napas dan raungan yang merobek kesunyian malam. “Remind me later not to set up a tent in a place like this again.”

OKAY!”

*


notes: 1) gantung? iya banget. sebenernya plotnya mau aku panjangin, tapi nanti malah ngga cocok sama promptnya. fail? iya banget. aku ga ngerti cara deskripsiin dinosaurus biar keliatan serem. 2) nanti mau nyoba bikin plot lain, tapi pemainnya tetep mereka berenam xD 3) makasi banyak yang udah nyempetin baca dan komen sampe prompt yang ini. i love you guys. 4) happy eid mubarak all! thank you for reading!

14 thoughts on “All Killer No Filler

    1. ((maafkan aku kalo komennya pendek yaa, i need to bayar komen di sana sini. anyway, here we go))

      NGAKAK, jadi mereka kemping bareng gak sih? trus salah lokasi gitu? HAHAHAHAHAHAHAHAHA bisa bisanyaaaa kenapa juga pilih lokasi yg ada dinosaurusnya gitu hahahaha obrolan mereka juga apa banget ngeselin tapi lucu :( bayangin mereka lari lari kok konyol banget huhuhu gak paham

      ini lebih luwes dibanding yg kemaren kemaren fik. kaya fika udah nemuin tempo tulisan yg biasanya ehehehe aku sukaaa. keep writing yaa maaf pendeek. :)

      Like

      1. iyaa kakpuut gapapa. aku malah belom komen di postingan kakak yang TMD huhuhu :(
        iyaa kak. tadinya tuh mau dibikin settingannya tuh kaya di jurassic world jadi mereka kayak kejebak di tengah-tengah taman. terus pengen nyari bantuan akhirnya kepaksa bikin tenda tengah hutan wkwk xD makasih banyak kakpuuut x) kakak keep writing juga yaaa hehe.

        Like

  1. hehe pertama selamat idul fitri juga kak. mohon maaf lahir-batin,
    nah setelah sesi maap2an baru sesi komen2an
    jadi ini jurrasic park!au, atau semacam itu? XD uh sebenernya tegangnya udah berasa tapi gantung kak hiks. dan entah kenapa aku merasa bagian akhir itu malah jadi kocak bukannya tegang. *apa
    gapapa sih. author2 bagus ceritanya sering gantung emang :p
    tapi pas di pembukaan yg njelasin latar belakangnya yifan itu banyak yg kalimatnya mbingungin kak huhu. aku aja kali ya? misal ini: ‘Dulu, saat umurnya tidak memperbolehkan lelaki itu untuk menikmati wahana berbahaya di setiap taman rekreasi di kotanya tinggal…’ ‘Ia selalu ingat akan keinginan itu, namun memang kepalang lahir di suatu keluarga yang mengedepankan pendidikan…’ rasanya terlalu panjang dan aku gak nyaman bacanya. iya aku aja kali yak yg ngerasa gak nyaman baca ini? entahlah. pendapat pribadi. uh abaikan2.
    tetep suka kok! keep writing ya kakak, maaf komenanku gak bermutu gini, efek kebanyakan sarapan habis solat id mungkin. T.T

    Like

    1. HAHAHAHA. iyaa li, mau aku lanjutin tapi entar malah kaga nyambung ama promptnyaa makanya aku cut di bagian lari-lari hahahaha. entar mau bikin versi benerannya (tapi gatau kapan hiks.)
      IYAAA. aku emang kalo bikin kalimat suka kepanjangan li, dari dulu, gatau kenapa. kayak banyaaaaak banget yang pengen aku sampein. makanya jeleknya aku tuh gitu x(
      gapapa kok lianaa. santai ajaa. makasih banyak yaaa udah baca ama komeeen.

      Like

  2. Pikaaaaaaaa minal aidzin wal faidzin yaaa *cipika cipiki*

    Ya Allah pikaaa kecintaanmu akan Indomirex ternyata merambah hingga dunia ff hahahahahaha

    Tapi daku senang. Ini genre baru. Biasanya kan kalo exoem udh di tangan pika yg ada mereka jd pak pulisi2 ganteng.

    Eh skrg jd mahasiswa2 apes yg kejebak di taman tirex wkwkwkwk

    Yah eman bgt benernya gabtung. Aku pengen tau endingnya hahahaha apakah mereka selamet atau ikut sembunyi di dalem perut hiu purba *kalem*

    Tapi kalo pika bilang ini end ya brarti end. Biarkanlah Tuhan dan tirex yg tau gimana endingnya hahahahaha

    Keep writing pika, muah!

    Like

    1. minal aidzin wal faidzin juga kak ipeeeh x)
      YAAMPUN INDOMIREX. hahahaha aku ama kak hilda pas waktu itu nonton brg juga ngatain si indomirex tu indomi indomi aahaha namanya koplak sih abisan wkwk xD iyaa kak. sebenernya ini buat jalan cerita lain kak, tapi kalo dipanjangin malah ganyambung ama promptnya haha. entar mau bikin storyline baru aja paling (semoga kesampean wkwk.)
      makasih yaaa kak ipeeh :D muah!

      Like

  3. Fresh banget exo x dinosaurus! Bikin penasaran kan eh abis ini gimana nih anak exo ketemu dinosaurus. Jarang banget ada yang nulis kaya gini tapi tetep asik hehehe. Endingnya jatuhnya horror tapi agak lawak apalagi gara-gara kalimatnya Luhan yang,
    “Yeah, maybe he’s like: ‘Hey there, gonna eat this whole tree in a flash. I’m fine, I’m fine. Just sit there, it won’t be long.’” LOL

    Anywayy, maaf lahir batin ya, kak. Selamat idul fitri jugaaaa

    Like

    1. iyaa hel. yaampun aku emang suka jurassic park banget kan dari jaman dulu huhu. terus detik-detik jurassic world mau keluar itu film jurassic park 3 biji aku tontoon terus haha emang ga pernah bosen aku mah sama namanya dino xD
      iyaa maaf lahir batin juga yaaa helmy… hihi. makasi udah baca sama komeen x)

      Like

  4. okay, cerita model kayak gini punya kak fika emang favoritku banget. gak bikin baper dan bisa berkelana bebas hehehehhe

    aku suka dialog-dialognya di sini. apalagi punya yixing sama luhan aaaaak mereka emang ya kesayangan banget kalo disatuin. dan gimana yifan bilang kalo dia gak mau ikut terjebak kalo luhan yixing jongdae udah saling melempar komentar senonoh, awwww emang keliatan jelas kalo yifan yang paling normal.

    di awal aku juga ngawang (lagi). i need a moment to wash my face with fresh water. mungkin karena ini butuh fokus bacanya soalnya aku perlu bayangan biar bisa lebih nyampe hihi. tapi pas di tengah aku udah enjoy banget dan endingnya………….kenapa aku jadi ngakak?

    semangat terus kak fika!!!!!!!:D

    Liked by 1 person

    1. wkwkwk susah jean bikin cerita yang bikin baper wkwkwk. yifan paling normal iya betul, kasian dia ngumpulnya ama orang-orang itu ahahaha. makasih banyak yaa jeaaan x)

      Like

  5. kak fikaaa aku lagi2 kejebak sama judulnya trs posternya kece gitu aaaaaaaa gak nyangka trnyata mereka mahasiswa yg lagi camping di lokasi yg salah -_- kirain mereka kek mau nangkep tuh dino ato mau bunuh2 gimana gitu hadee
    gantung sih tapi gapapa kak, kalo dipanjangin maah gregetnya berkurang hehe

    Like

    1. haaai! hahaha maaf yaah, tadinya sih emang mau aku panjangin bakal 2 chapter atau lebih tapi malah ngga masuk sama promptnya ehe. mungkin ke depannya bakal ada ganti cerita ini sih (semoga) xD terima kasih yaaa sudah baca dan komen hoho.

      Like

Leave a comment